Archive for January 25th, 2006

Bon appétit

Posted on January 25, 2006. Filed under: Sehari-hari - daily |

Saya sering membaca atau mendengar keluhan tentang cara makan Eropa yang berbeda dengan kita. Terutama ketika kita harus makan di restoran yang memberikan menu lengkap dan di atas meja terlihat tatanan meja yang menakjubkan dengan deretan sendok, garpu, pisau, gelas beraneka ragam, bentuk dan ukuran. Kadang suka liat di film kan orang awam yang kebingungan musti makan pakai garpu atau pisau yang mana.

Saya pertama kali musti masuk restoran yang menyediakan masakan Perancis juga takjub. Udah takjub sama tatanan mejanya, pas dikasih list menunya jadi lebih takjub lagi. Menu lengkap makan malam biasanya terdiri dari 5 tahap: entrée, plat principal, fromage (optional), dessert, café/digestif. Jadi banyaknya alat makan karena banyaknya hidangan yang akan dihidangkan. Kunci utamanya cuma satu, mulai dari yang paling luar. Dan jangan panik, setiap satu hidangan selesai, alat makan kita pasti langsung diangkut sama pelayan sebelum hidangan yang lainnya diantarkan ke meja kita.

Kalau makanan pembuka salad, biasanya yang paling luar akan disediakan garpu dan pisau dengan ukuran medium, kalau sup di sebelah kanan piring akan disediakan sendok (mengganti garpu dan pisau). Untuk menu utama, pisau yang digunakan pun tergantung jenis makanan yang dihidangkan. Steak, fish, pasta, or vegetarian. Yang menarik kalau kita pesen steak pasti ditanya, "Quel cuisson desirez-vous, Madame? Saignant, bleu, à point, ou bien cuit?"

Steak daging di sini dimasak dengan empat tahap kematangan. Saignant itu yang paling 'mentah', cuman dibolak-balik di atas penggorengan sebentar. Kalau pas dipotong masih ada darahnya. Bien cuit itu yang paling matang. Tapi hati-hati, tergantung jenis dagingnya, kadang tidak direkomendasikan untuk memilih bien cuit, karena daging akan menjadi terlalu keras.

Setelah hidangan utama, biasanya pelayan akan menawarkan plateau de fromage, keju. Kalau anda memilih untuk mencoba keju yang ditawarkan, pelayan pun akan memberikan sepasang sendok dan garpu khusus. Perhatian, jangan memakan keju dengan tangan. Sangat tidak sopan. Kemudian disusul dengan pencuci mulut. Siap-siap aja bingung memilih berbagai pencuci mulit yang ditawarkan. Menu Eropa sangat kaya akan pencuci mulut. 🙂

Terakhir, café atau digestif. Digestif adalah alkohol keras yang membantu pencernaan. Biasanya dihidangkan dalam gelas kecil dan langsung menghangatkan tenggorokan ketika diminum.

Selain itu, ada tata cara yang harus diperhatikan ketika di meja makan. Banyak peraturan tidak tertulis yang sayangnya sekarang sudah mulai hilang. Namun tidak ada salahnya kita selalu berusaha untuk menjaga etika, karena hal-hal kecil seperti ini yang memberikan nilai plus.

To do:
1. Tutuplah buku menu ketika anda sudah memilih. Pelayan tidak akan datang apabila buku menu anda masih terbuka atau ketika anda masih iseng melihat-lihat menu yang ditawarkan.
2. Meletakkan lap tangan di atas paha atau di depan dada sebelum pelayan menghidangkan makanan.
3. Meletakkan lap tangan dengan rapi di samping piring atau di atas kursi tempat duduk (untuk perempuan) ketika harus meninggalkan meja di tengah-tengah hidangan.
4. Menutup mulut dengan tangan atau lap tangan ketika akan mencabut tulang ikan dari dalam mulut.
5. Ketika memakan hidangan pembuka yang harus menggunakan tangan, cuci tangan di mangkok yang sudah disediakan sebelum diseka dengan lap tangan.
6. Ketika anda akan menuangkan air minum atau anggur ke dalam gelas anda, dan itu artinya akan menghabiskan isi botol yang tersedia, selalu menawarkan pada yang lain untuk berbagi dengan anda. Just in case if others would like to have water or wine as well.
7. Letakkan garpu dan pisau berdampingan horizontal di atas piring dengan pegangan terletak di sebelah kanan, dan mata pisau menghadap ke diri anda. Posisi garpu dan pisau seperti ini akan memudahkan pelayan untuk mengangkat piring dan memegang pisau dan garpu secara bersamaan (supaya tidak jatuh menggelundung dari piring)
8. Selalu mengucapkan terima kasih ketika pelayan mengangkat piring kotor anda.

Don'ts:
1. Memotong roti dengan pisau. Roti yang disediakan biasanya sudah dipotong (Baguette) atau berbentuk bulat. Roti cukup disobek dengan tangan.
2. Meletakkan sikut di atas meja. Sangat tidak sopan.
3. Bersendawa.
4. Mulai makan ketika yang lainnya belum menerima makanan yang mereka pesan. Selalu tunggu sampai semua menerima makanan dan saling mengucapkan bon appétit, selamat makan.
5. Menjatuhkan makanan yang dalam perjalanan ke mulut kembali ke atas piring.
6. Menyeka hidung dengan lap tangan. Tissue bekas menyeka hidung pun jangan diletakkan di atas meja.
7. Tidak membayar, tentunya…:D

Others:
1. Biasanya minuman akan datang lebih dahulu dari makanan. Ketika bersulang, gelas harus disinggung dengan gelas teman makan dan mengucapkan santé. Sewaktu mengucapkan santé, mata kita harus melihat mata yang disulangi. Ada kepercayaan kalau tidak akan mendapatkan bad sex-life untuk 7 tahun! Thank you Silverlines for the confirmation 😉
2. Sewaktu bersulang pun, kalau kebetulan makan ramai-ramai, tidak boleh saling bersilangan. Contohnya kalau saya mau menyulangi teman saya yang diseberang meja, teman sebelah saya tidak boleh menyulangi mereka yang juga duduk di seberang meja, karena itu artinya lengan dia akan 'menyilang' dari lengan saya.

P.S: Ini hanyalah rangkuman dari pengalaman pribadi saya selama di sini. Daftar yang saya tulis di sini jauh dari lengkap. Lagipula setiap tempat memiliki tradisi dan etiket sendiri-sendiri. Mungkin ada yang mau nambahin?

Read Full Post | Make a Comment ( 16 so far )

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...